Kamis, 01 Desember 2011

Tahapan dalam Persalinan


Mekanisme Persalinan Normal

1. Kala I : Pembukaan Sevik –> 10 cm (lengkap)
2. Kala II : Pengeluaran janin
3. Kala III : Pengeluaran & pelepasan plasenta
4. Kala IV : dari lahirnya uri selama 1 – 2 jam

Kala I ( Kala Pembukaan )

Ada 2 fase
1. Fase Laten : pembukaan servik lambat 3 cm bisa 7 – 8 jam
2. Fase Aktif : ± 6 jam dibagi 3 sub fase
- periode Akselerasi : ± 2 jam ? 4 cm
- periode Dilatasi Maksimal : ± 2 jam ? 9 cm
- periode Deselerasi : ± 2 jam ? 10 cm
Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pembukaan leher rahim. His atau nyeri bersalin adalah kontraksi rahim yang teratur, muncul dalam bentuk rasa sakit yang perlahan-lahan makin nyeri dan sering, serta makin lama. Sejak pembukaan 0 cm hingga 3 cm, umumnya persalinan masih berjalan lambat (bisa sampai 8 jam), sehingga masa ini disebut juga dengan fase laten. Setelah itu hingga pembukaan lengkap biasanya berjalan lebih cepat. Keseluruhan tahap ini berlangsung hingga tercapai pembukaan lengkap (kurang lebih 10 cm), dan saat itu persalinan memasuki tahap 2. Tahap ini biasanya berjalan lebih lama pada kelahiran anak pertama (bisa sampai 20 jam) dibanding kelahiran anak selanjutnya.

Kala II (Pengeluaran Janin)
- His terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama
- Ada rasa mengedan seperti bab
- Pada primi : 1 ½ – 2 jam , Multi : ½ – 1 jam
Saat ini, his sudah terasa sangat kuat, lebih sering, dan lebih lama ketimbang sebelumnya. Ibu akan merasakan keinginan mengejan yang sangat kuat dan tidak lagi bisa ditahan. Dokter atau bidan akan mulai memimpin ibu meneran. Caranya, ibu dalam posisi berbaraing terlentang atau miring ke samping, kedua lengan merangkul kedua lipat lutut, kepala dan mata melihat ke arah perut. Seiring munculnya his, ibu meneran/mengedan sekuat-kuatnya, dan dihentikan/istirahat saat his berhenti. Dengan tenaga mengejan ini, janin perlahan-lahan didorong keluar dari rahim hingga kepalanya mulai tampak di mulut jalan lahir. Kadang-kadang, agar persalinan lebih lancar, dokter perlu melakukan episiotomi (memperlebar jalan lahir dengan cara digunting). Perlahan seiring tenaga mengejan ibu, kepala janin akan dilahirkan, yang segera disusul badan dan anggota badan. Setelah lahir seluruhnya, tali pusat akan dipotong. Setelah itu, bayi segera dikeringkan dan dihangatkan, serta diperiksa (pernafasan, warna kulit, detak jantung, tangisan dan gerakannya) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat.


Kala III (Pengeluaran Plasenta)
- Uterus teraba keras , TFU setinggi pusat
- Proses 5 – 30 menit
5-30 menit setelah bayi lahir, rahim akan berkontraksi (terasa sakit). Rasa sakit ini biasanya menandakan lepasnya plasenta dari perlekatannya di rahim. Pelepasan ini biasanya disertai perdarahan baru. Setelah itu, plasenta akan keluar (dilahirkan) lewat jalan lahir, baik secara otomatis maupun dengna bantuan dokter/bidan. Setelah itu plasenta akan diperiksa guna memastikan sudah lahir lengkap (jika masih ada jaringan plasenta yang tertinggal dalam rahim, bisa terjadi perdarahan).


Kala IV (1-2 jam setelah pengeluaran uri)
- Pengawasan 1 – 2 jam
- Awas perdarahan post partum
- Darah < 500 cc , jika > 500 cc disebut PPH ( Post Partum Haemorrhagic )
Setelah persalinan selesai dan plasenta sudah dilahirkan, ibu biasanya masih beristirahat di ruang persalinan hingga 1-2 jam setelah melahirkan. Gunanya agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan.
readmore »»